Sering terlupa tapi PENTING dipersiapkan
sebelum BACKPACKING ke Jepang!
Jepang itu unik.
Satu hal yang menjadi kesan pertama ketika saya berkunjung ke Jepang.
Budayanya, masyarakatnya, budayanya, etikanya, teknologinya, ah hampir semuanya
unik. Sebagai backpacker tak salah jika kita mempelajari beberapa hal penting
dan unik yang musti dipersiapkan sebelum menjelajah ke Jepang. Itinerary siap
rapih, list barang bawaan komplit, dan siap packing tapi jangan lupakan hal
sepele ini yang suka ketinggalan dan biasanya baru sadar kalo udah ketemu
problemnya haha (curhat sih ini)
3. Aplikasi scanner & translator
Calon Backpacker Jepang, ini krusial!
1. Pelajari kecanggihan toilet Jepang
Toilet
terbersih yang pernah saya temui adalah toilet di Jepang. Bagaimana tidak,
semua toilet disana adalah toilet kering, tidak ada shower closet, tidak ada
sampah tissue berserakan karena Jepang telah menggunakan tissue biodegradable
yang dapat hancur di air, sampah tissue harus dibuang bersamaan ke dalam closet
dan FYI mereka sangat membenci tissue bekas yang dibuang di tempat sampah, hal
ini ditunjukkan dengan adanya sticker bertuliskan peringatan tersebut di toilet
manapun yang saya temui.
Closet
Jepang menggunakan teknologi yang cukup membingungkan bila tidak dipelajari
terlebih dulu.
(gambar
toilet)
Di
setiap sisi akan terdapat panel semacam remote yang memiliki beberapa tombol
ini :
(gambar
dan jelasin fungsinya)
2. Travel adapter
Steker/
colokan listrik Jepang jelas berbeda dengan di Indonesia. Jepang menggunakan
colokan listrik berbentuk pipih dengan tegangan 110-120V, jadi amat sangat
perlu membawa travel adapter bila tak ingin gadgetmu off dan berujung mati
gaya. Travel adapter bisa kamu beli di toko-toko listrik, kalau aku beli online
dengan harga 15 ribu saja, hehe.
![]() | |
Travel adapter universal-Untuk Jepang kita gunakan tipe pipih yang paling atas di gambar |
![]() |
Colokan Listrik Jepang, Source: Google |
3. Aplikasi scanner & translator
Di
Jepang sedikit sekali dijumpai tulisan berhuruf alfabet, kebanyakan disana
menggunakan tulisan berhuruf kanji, hiragana atau katakana dan sangat
menyulitkan kita terutama saat mencari arah, nama tempat, atau membaca
ingredient untuk memastikan bahwa makanan yang kita beli itu halal. Jadi biar
gampang dan gak bingung untuk menterjamahkan, cukup instal aplikasi scanner
& translator di smartphone atau tablet, saya sendiri memilih aplikasi
bernama “Scanner & Translator” dari app store. Buat saya aplikasi ini super
duper membantu untuk membaca ingredients, bahkan aplikasi ini sudah membuat saya
tahu kalau saya baru saja memakan makanan haram! Hahaha (soalnya telat mau
translate, keburu laper duluan)
4. Coin Yen
Sepele
memang, tapi siapa sangka recehan sangat dibutuhkan di Jepang untuk menyewa
coin locker, membeli minuman di vending machine atau onigiri di minimarket.
Koin yang paling dibutuhkan adalah koin pecahan 10 dan 100 Yen, karena banyak
mesin di sana di set hanya menerima 2 jenis koin tersebut. Kalau untuk coin
locker hanya menerima pecahan 100 Yen. Saya dan teman-teman sempat kebingungan
mencari koin 100 Yen untuk menyewa coin locker di Shibuya Station, namun
alhamdulillah ada seorang bapak bapak warga lokal yang berbaik hati menawarkan
kami bertukar koin (kayaknya sih karna liat kami dari jauh keliatan panik nyari
receh karena udah rogoh kocek kanan kiri, haha)
Salah satu jenis Coin Locker di salah satu stasiun |
5. Bahasa Jepang
Pengalaman
disana sebagai backpacker otomatis membuat kami harus berinteraksi dengan orang
lokal untuk sekedar bertanya arah atau bertransaksi belanja. Sayangnya,
kebanyakan orang lokal yang kami temui tidak bisa berbahasa inggris, walhasil
kami dan mereka pun sama-sama mengerahkan bahasa tubuh berusaha saling
memahamkan satu sama lain. Alangkah baiknya jika kita belajar sedikit kalimat
bahasa Jepang berikut :
Dimana
tempat ...? = .... wa doko desu
ka?
Berapa
harganya? = kore wa ikura desu
ka?
Daging
babi = butaniku/
pooku
Sapi = niku
Ikan = sakana
Ayam = chikin
Lurus/terus = massugu
Kanan = migi
Kiri = kara
hidari
Terima
kasih = arigatou
Maaf/permisi
= sumimasen
6.Tissue basah
Seperti
yang udah dijelasin di atas, toilet Jepang itu toilet kering! Pertama saya
masuk toilet di Jepang adalah di terminal kedatangan Bandara Kansai Osaka.
Begitu masuk saya lihat toiletnya tidak menggunakan remote yang artinya toilet
ini manual. Biasanya toilet manual disana tidak menggunakan jet shower jadi gak
bisa cebok pake air, dan ceboknya cuma pake tissue gulung, oh no! Bagi saya sih
kurang bersih yaa rasa-rasanya.
Nah
itulah gunanya kita perlu bawa tissue basah sebagai penyelamat saat cebok haha.
Nah itulah beberapa
hal sepele tapi penting untuk disiapkan sebelum backpacking ke Jepang. Hmmm
apalagi yaa? Buat yang punya pengalaman yang sama, silakan boleh ditambahin di
komentar yak! Thank you
Wrote by Anindita Yana Irwanti